Zaman Keemasan Filsafat: Socrates, Plato, Aristoteles
Puncak Filsafat Yunani
dicapai pada Socrates, Plato dan Aristoteles. Filsafat dalam periode ini
ditandai oleh ajarannya yg “membumi” dibandingkan ajaran-ajaran filosof
sebelumnya.
Tokoh-tokoh Zaman Keemasan Filsafat.
1. Socrates (470-400 S.M).

2. Plato (428-348 S.M).
Ada tiga ajaran pokok
dari Plato yaitu tentang ide, jiwa dan proses mengenal. Menurut Plato realitas
terbagi menjadi dua yaitu inderawi yg selalu berubah dan dunia ide yg tidak
pernah berubah. Ide merupakan sesuatu yg obyektif, tidak diciptakan oleh pikiran
dan justru sebaliknya pikiran tergantung pada ide-ide tersebut. Ide-ide
berhubungan dengan dunia melalui tiga cara; Ide hadir didalam benda, ide-ide
berpartisipasi dalam konkret dan ide merupakan model atau contoh (paradigma)
bagi benda konkret. Pembagian dunia ini pada gilirannya juga memberikan dua
pengenalan. pertama pengenalan tentang ide; inilah pengenalan yg sebenarnya.
Pengenalan yg dapat dicapai oleh rasio ini disebut episteme (pengetahuan) dan
bersifat teguh, jelas, dan tidak berubah. Dengan demikian Plato menolak
relatifisme kaum sofis. Kedua, pengenalan tentang benda-benda disebut doxa
(pendapat) dan bersifat tidak tetap dan tidak pasti; pengenalan ini dapat
dicapai dengan panca indera. Dengan dua dunianya ini juga Plato bisa
mendamaikan persoalan besar filsafat pra-socratic yaitu pandangan panta
rhei-nya Herakleitos dan pandangan yg ada-ada-nya Parmenides. Keduanya benar,
dunia inderawi memang selalu berubah sedangkan dunia ide tidak pernah berubah
dan abadi.
Plato juga membuat
uraian tentang negara. Tetapi jasa terbesarnya adalah usahanya membuka sekolah
yg bertujuan ilmiah. Sekolahnya diberi nama”Akademia”yg paling didedikasikan
kepada pahlawan yg bernama Akademos. Mata pelajaran yg paling diperhatikan
adalah ilmu pasti. Menurut cerita tradisi, di pintu masuk akademia terdapat
tulisan:”yg belum mempelajari matematika janganlah masuk disini”.
3. Aristoteles (384-322 S.M).
Ia adalah Pendidik
Iskandar Agung yg juga adalah murid Plato. tetapi dalam banyak hal ia tidak
setuju dengan Plato. Setiap benda terdiri dari dua unsur yang tak terpisahkan,
yaitu materi (“hyle”) dan bentuk (“morfe”). Bentuk-bentuk dapat dibandingkan
dengan ide-ide dari Plato. Tetapi pada Aristoteles ide-ide ini tidak dapat
dipikirkan lagi lepas dari materi. Materi tanpa bentuk tidak ada. Bentuk-bentuk
“bertindak” di dalam materi. Bentuk-bentuk memberi kenyataan kepada materi dan
sekaligus merupakan tujuan dari materi. Teori ini dikenal dengan sebutan
Hylemorfisme.
Filsafat Aristoteles
sangat sistematis. Pokok-pokok pikirannya antara lain bahwa ia berpendapat
seseorang tidak dapat mengetahui suatu obyek jika ia tidak dapat mengatakan
pengetahuan itu pada orang lain. Spektrum pengetahuan yg diminati oleh
Aristoteles luas sekali, barangkali seluas lapangan pengetahuan itu sendiri. Menurutnya
pengetahuan manusia dapat disistematiskan sebagai berikut.
Pengetahuan
—————————————————————–
Teoritis, Praktis,
Produktif,
—————————————————————–
Teologi/metafisik,
Matematika, Fisika, Etika, Politik, Seni
——————————————————————
Ilmu Hitung, Ilmu ukur,
Retorika
Aristoteles berpendapat
bahwa logika tidak termasuk ilmu pengetahuan tersendiri, tetapi mendahului ilmu
pengetahuan sebagai persiapan berfikir secara ilmiah. Untuk pertama kalinya
dalam sejarah, logika diuraikan secara sistematis. Tidak dapat dibantah bahwa
logika Aristoteles memainkan peranan penting dalam sejarah intelektual manusia;
tidaklah berlebihan bila Immanuel Kant mengatakan bahwa sejak Aristoteles,
logika tidak maju selangkahpun. Mengenai pengetahuan, Aristoteles mengatakan
bahwa pengetahuan dapat dihasilkan melalui jalan induksi dan jalan deduksi,
induksi mengandalkan panca indera yang “lemah”, sedangkan deduksi lepas dari
pengetahuan inderawi. Karena itu dalam logikanya Aristoteles sangat banyak
memberi tempat pada deduksi yg dipandangnya sebagai jalan sempurna menuju
pengetahuan baru. Salah satu cara Aristoteles mempraktekkan deduksi adalah
Syllogismos (silogisme).
0 Response to "Zaman Keemasan Filsafat ( Socrates, Plato, Aristoteles)"
Posting Komentar